Kothbah Tentang memberi Dalam Alkitab.

Kongsikan Sekarang

Tema: Prinsip Memberi Dalam Kekristenan

Why

What

Where

When

How

Kisah Para Rasul 20:35

Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.”

Matius 6:2-4
2 Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
3 Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.
4 Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”

Markus 12:41-44
41 Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar.
42 Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit.
43 Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.
44 Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.

 

 

 

Pada Renungan Kristen pagi hari ini, kita ingin belajar nilai-nilai yang Alkitab ajarkan tentang memberi. Memberi merupakan sebuah unsur penting yang harus dimiliki oleh setiap orang Kristen. Di dalam pelayanannya Tuhan Yesus, Dia selalu memberi dan juga mengajarkan murid-muridNya untuk memberi. Maka itu sudah sepatutnya kita hidup memberi seperti Tuhan Yesus hidup memberi. Saya menemukan 4 prinsip yang setiap orang Kristen harus mengerti mengenai memberi, mari kita selidiki satu per satu.

  1. Memberi bukan untuk menerima kembali

“Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak. Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.” (Lukas 6:34-36)

Secara tidak sadar, kita seringkali mengharapkan sesuatu ketika memberi kepada orang lain—inilah penyebab kita sulit untuk bersukacita ketika memberi kepada seseorang. Jika kita terus mengharapkan sebuah balasan dari perbuatan baik kita, kita akan dikecewakan ketika orang tersebut tidak memberi balik apa-apa. Namun, jika kamu memberi memang dengan tidak mengharapkan apa-apa, tetapi dengan motif memang hanya ingin memberkati orang itu, kamu akan menemukan sukacita sesungguhnya dari hidup memberi.

Lebih dari itu, ada ayat Alkitab yang mengatakan bahwa “jika kamu memberi, kamu akan diberi lebih lagi.” Saya ingin mengingatkan bahwa Tuhan mengatakan ini bukan dengan maksud sebagai motif memberi sebagai orang Kristen, melainkan untuk mengatakan bahwa Tuhan akan selalu menyediakan, kamu tidak akan pernah kekurangan meskipun memberi banyak.

“Menjadi kaya bukanlah tentang seberapa banyak kamu memiliki, melainkan seberapa banyak kamu memberi.”

  1. Memberi adalah bukti mengasihi

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah memeberikan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16)

Karena Tuhan mengasihi, Dia memberi! Bukti dari mengasihi adalah dengan memberi. Tidak ada orang yang sungguh-sungguh mengasihi jika dia tidak memberi. Jika seseorang mengatakan bahwa dia hidup penuh dengan kasih, tetapi dia tidak mau memberi dan melayani orang lain, dia adalah seorang pembohong karena kasih Kristus tidak sungguh-sungguh ada pada orang itu.

Alkitab mengatakan bahwa bukti dari seseorang adalah pengikut Kristus adalah jika orang tersebut memiliki kasih. Dan bukti dari seseorang memiliki kasih adalah jika orang tersebut hidup memberi dan melayani, bukan mengharapkan pemberian dan pelayanan dari orang lain.

“Seseorang dapat memberi tanpa mengasihi, tetapi tidak seorang pun dapat mengasihi tanpa memberi.”

  1. Semua yang kita berikan berasal dari Tuhan

“Sebab siapakah aku ini dan siapakah bangsaku, sehingga kami mampu memberikan persembahan sukarela seperti ini? Sebab dari pada-Mulah segala-galanya dan dari tangan-Mu sendirilah persembahan yang kami berikan kepada-Mu.” (1 Tawarikh 29:14)

Jangan takut memberi kepada Tuhan dan juga kepada orang lain. Ingatlah bahwa semuanya yang kamu miliki berasal dari Tuhan. Uangmu, pakaianmu, dan makananmu semuanya dari Tuhan—dan Tuhan memberikan lebih kepadamu bukan untuk kamu berfoya-foya, melainkan agar kamu dapat menjadi saluran berkat bagi orang-orang lain. Jangan pernah berpikir, “jika saya memberi banyak, saya akan menjadi berkekurangan.” Saya tidak pernah melihat seseorang yang menjadi miskin karena suka memberi, tetapi saya sering melihat seseorang yang menjadi miskin rohani karena takut untuk hidup memberi. Dan itu adalah apa yang akan kita bahas pada poin selanjutnya.

  1. Memberi akan membuat hidup kita lebih sehat secara rohani

“Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.” (Amsal 11:24)

Kalian tau Laut Mati? Mengapa ia dinamai Laut Mati? Jawabannya: Karena tidak ada binatang laut yang dapat hidup di laut itu. Laut itu memiliki kadar garam yang begitu tinggi sehingga tidak ada makhluk yang bisa menyelam di dalam laut itu. Ini semua terjadi karena laut mati menerima banyak aliran air dari luar, tetapi dia tidak memiliki satu pun aliran untuk menyalurkan airnya keluar.

Sama hal nya dengan jiwa kita, jika kita maunya hanya menerima, menerima, dan menerima, kita akan menemukan jiwa kita tetap kehausan dan akhirnya mati. Tetapi barangsiapa memberi di dalam hidupnya, dia akan menemukan sukacita penuh karena mengerti keindahan memberi yang Tuhan telah ajarkan kepada pengikut-pengikutNya. Amsal 21:26 mengatakan bahwa “orang benar memberi tanpa batas.”

“We make a living by what we get, but we make a life by what we give.” – Winston Churchill


Semoga pelajaran tentang 4 prinsip dalam memberi sebagai orang Kristen di atas dapat membantu setiap dari kita dalam hidup memberi. Jika kalian masih kesulitan untuk memulai hidup memberi, berdoalah kepada Tuhan agar Dia yang mengajarkanmu. Tuhan yang telah menjanjikan bahwa Dia akan menyingkirkan hati batu umatNya dan menggantikannya dengan hati baru yang penuh kemuliaan dalam cinta kasih. Tuhan memberkati!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version